Rabu, 13 April 2022


 

Sakramen Perjamuan Kudus

Sama seperti baptisan, gereja juga melakukan sakramen perjamuan kudus dengan dasar apa yang telah Yesus lakukan. Jika kita baca Matius 26:26-29, Yesus melakukan Perjamuan Malam dengan memecahkan roti dan meminum anggur bersama para murid-Nya. Hal yang dilakukan gereja ini pun kurang lebih sama. Pemimpin gereja, dalam hal ini pendeta, mengambil roti, mengucap berkat, memecahkan roti, dan membagikannya kepada para murid, dalam hal ini jemaat. Pendeta juga mengambil cawan, mengucap syukur, dan membagikannya kepada jemaat. Inilah beberapa arti dari sakramen perjamuan kudus dalam ajarannya sebagai agama Kristen Protestan, sebagai berikut:

  • Perjamuan kudus tidak hanya dilakukan untuk meniru apa yang Yesus lakukan. Ini sendiri menjadi ketetapan Yesus untuk gereja lakukan seperti yang tertulis pada 1 Korintus 11:25 “… perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”
  • Perjamuan kudus dilakukan untuk mengingat kembali tentang penyaliban Yesus. Selain itu, jika kita baca di Lukas 22:16 “Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah”, maka kita harus mengerti bahwa perjamuan kudus pun berkaitan dengan kedatangan Yesus untuk kedua kalinya.  (Baca juga: Arti Bersyukur Dalam Alkitab)
  • Dengan dua dasar tersebut, perjamuan kudus tidaklah dilakukan dengan sembarangan. Dalam  menerima perjamuan ini, kita harus benar-benar yakin dan percaya bahwa karya penyelamatan yang kita terima belum sempurna, belum selesai.
  • Kita harus terus memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus sampai Ia datang untuk kedua kalinya. Dengan hal ini, kita benar-benar menantikan kedatangan Yesus dengan penuh pengharapan akan janji Tuhan bagi orang percaya.
  • Pada upacara perjamuan kudus, Yesus tidak bertindak sebagai Imam Besar yang mempersembahkan korban. Ia menjadi “kepala keluarga” yang membagikan “hasil korban” kepada anggota keluarganya. Prinsip ini pun yang dipakai pada gereja masa kini.
  • Pendeta tidak menjadi satu-satunya orang yang menerima keselamatan dari Allah, tetapi para jemaat memiliki hak untuk menerimanya juga. (Baca juga: Makna Kebangkitan Yesus)

Kita mengetahui bahwa pada perjamuan kudus tersedia roti dan anggur. Roti yang dipecah-pecahkan melambangkan tubuh Kristus yang tercabik oleh kematian dan lalu bangkit dari antara orang mati. Sedangkan anggur yang dicurahkan menjadi lambang darah Kristus yang ditumpahkan untuk mengampuni dosa manusia.

Kedua sakramen kristen protestan ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat kudus. Peran Allah sangat besar dalam sakramen baptis maupun perjamuan kudus. Hal ini seharusnya menjadi perenungan untuk kita sebelum melaksanakan baptisan ataupun perjamuan kudus. Sudahkah kita memiliki iman yang sungguh tetap pada Allah? Sudahkah kita menjadi kudus seperti Allah itu kudus? Sudahkah kita memiliki etika Kristen? Dan sudahkah kita memiliki karakter Kristus dalam hidup kita? Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pra pengucapan syukur 4 Juli

  Ibadah Prapengucapan Syukur Kolom Kamis 4 Juli 2024 Tempat Kel. Mantiri Kapoyos Pemimpin Ibadah Ibu Pdt Frouna Randang Oley, STh Mat datan...